DIMANAKAH SADDAM HUSSEIN?
Oleh : Zulharbi Salim [*]
Kita benar-benar tidak mengetahui dimanakah keberadaan Saddam Hussein saat ini? Namun ada informasi mengatakan, ia masih hidup dan sehat walafiat, sedang bersembunyi di suatu tempat yang sangat rahasia. Tidak seorangpun mengetahui dimana keberadaannya, apakah masih di wilayah Irak atau di luar negeri?
Ada secuil informasi yang menjelaskan tentang keberadaan Saddam Hussein. Setiap hari ia membaca koran-koran Arab dan asing, menonton berita-berita TV di sebuah istana gua. Ketika ia membaca koran, sudah pasti ia tidak gembira terhadap berita menegnai dirinya atau apa yang dilakukan oleh pendukung, teman lama dan anak buahnya. Kontak rahasia diadakan dengan berbagai cara, bisa kurir, bisa pesan lisan dan sandi. Mereka sama sekali tidak melakukan kontak pertelepon apalagi handphone, karena mudah di lacak.
Disebutkan bahwa Saddam mirip Osama Ben Laden dalam cara dan sistem persembunyiannya. Saddam mempunyai seribu wajah dalam penyamarannya sering muncul ditengah rakyat Irak dan pengawalnya. Bagaimanapun canggihnya sistem yang dipakai AS dan pasukan koalisi untuk mencari dimana keberadaan Saddam sampai saat ini belum ditemukan. Kepiawaian Saddam menyembunyikan diri harus diacungkan jempol.
Sesungguhnya masa keemasan Saddam Hussein sudah berakhir, apakah memang demikian? Ada beberapa teori secara spekulasi menganalisa tentang keberadaan Saddam saat ini.
Ada orang-orang yang setia menjadi pengikut Saddam Hussein sejak awal kejatuhannya, yaitu para pejuang dan barisan nasional Irak yang bersumpah sehidup-semati berjuang untuk membebaskan Irak sampai titik darah terakhir dari penjajahan AS dan sekutunya. Mereka menginginkan Irak tetap status-quo sampai enyahnya tentara AS dan sekutunya yang terakhir dari bumi Irak. Membendung dan menekan orang-orang Irak yang menjadi boneka AS, yaitu pemerintahan boneka AS. Ini akan berlanjut terus sampai perjuangan mereka tercapai.
Kelompok yang merasa yakin bahwa Saddam Hussein sampai saat ini masih hidup dan giat memimpin perlawanan dari tempat persembunyiaannya, mengatur strategi perlawanan terhadap pasukan AS dan sekutunya. Saddam sedang berusaha untuk came-back mengembalikan citra pribadinya seperti masa-masa keemasannya. Ini merupakan sebuah mimpi tentunya.
Pengikut setia Saddam terus meyakinkan para pendukungnya bahwa Saddam Hussein mempunyai iktikad baik untuk mengembalikan Irak melawan tirani yang sudah merampas negaranya yang akan terus melalukan perjuangan sampai detik terakhir hidupnya. Kelompok ini sudah bersumpah setia membela kedaulatan Irak dan Saddam Hussen dengan mempergunakan segala cara, diantaranya membentuk pasukan bunuh diri, dan melakukan intifadhah model Hamas di Palestina.
Kelompok-kelompok ini sangat memahami tentang sikap dan keberadaan Saddam Hussein di tempat persembunyiannya, mereka ada yang merasa yakin dan melihat kenyataan bahwa kekuatan Saddam masih ada dan dominan.
Dalam pertimbangan para pengikutnya, tidak mungkin perlawanan akan timbul begitu saja tanpa ada komando, mereka meyakini sikap adanya kebersamaan sosial yang ditanamkan Saddam Hussein selama ini menjadi salah satu doktrin partai sosialis Baath. Mereka rela mengorbankan diri mati syahid dan rela meninggalkan keluarganya, meskipun keluarganya ditangkap dan disiksa tentara AS dan sekutunya.
Ada semacam benang merah antara pengikutnya dengan Saddam Hussein, meskipun mereka tidak pernah tahu dimana keberadaan Saddam. Rasa kepemimpinan Saddam selalu ada pada diri mereka untuk mengadakan perlawanan, seperti halnya terjadi dalam perjuangan rakyat Palestina dalam menghadapi musuh, Israel. Mereka mempunyai hubungan batin yang amat kuat, seakan-akan tangan-tangan halus Saddam mengelus mereka untuk menyakinkan berjuang terus. Seperti halnya anggota sparatis mafia, meskipun mereka tidak tahu siapa yang menjadi komandonya, gerakan mereka tetap berkembang mencapai sasaran.
Ada juga yang berpendapat bahwa keberadaan Saddam Hussein di persembunyiaannya seperti keberadaan Osama Ben Laden dalam memimpin pasukannya. Banyak juga yang mengatakan bahwa dinasti Saddam benar-benar sudah habis. Ada yang acuh tidak acuh dimana keberadaan Saddam. Kejayaan Saddam sudah sirna dan tidak akan kembali lagi. Mereka dendam karena kelakuan Saddam dan paukannya yang telah membunuh, memenjarakan sanak keluarga mereka. Kalau Saddam tertangkap, mereka akan ramai-ramai menggantungnya.
Saddam tokoh lengendaris Babylonia
Saddam pernah meproklamirkan dirinya setaraf dengan tokoh legendaris Babylonia, Hammurabbi dimana ia menuliskan pertama kali undang-undang dalam era sejarah kemanusiaan dalam mempertahankan tahta kerajaannya.
Demikian pula Saddam selama kekuasaannya telah menggariskan metoda perjuangannya kepada para barisan nasional dan pengikut setianya, dengan tujuan dapat meneruskannya tanpa diketahui dimana keberadaan Saddam. Sama halnya dengan kepemimpinan komunis Cina Mao Tse Tung, yang telah berhasil menanamkan paham komunisme yang tampil beda dengan Stalin di Rusia.
Taktik ini dipakai oleh Saddam Hussein untuk mengimbangi kekuasatan AS dan sekutunya dan mencanangkan perang-gerilya terhadap Washington dan London sampai tirani itu enyah dari Irak, baik dengan Saddam ataupun tanpa Saddam.
Para pengamat Irak menganalisa, Saddam Hussein melakukan taktik main mata dengan beberapa negara Barat, pendapat ini bertebar di kalangan luas rakyat Irak dan negara-negara Arab.
Hal ini dapat dipahami dari kejadian-kejadian dan perang invasi ke Irak yang lalu. AS dan sekutunya melakukan kekerasan mencaplok Irak tidak lain karena ulah Saddam juga. Manover perang Irak saling berkaitan dengan sikap Saddam yang selalu menampik keinginan AS dan Inggris. Terdapat spekulasi AS dan sekutunya bermain mata juga dengan Saddam.
Ketika AS dan sekutunya menyerang Afghanistan dengan dalih mengejar dan melumpuhkan Osama Ben Laden yang menjadi momok AS sebagai pemimpin teroris internasional dengan Al-Qaedahnya, namun hingga kini Osama masih tetap hidup sehat walafiat ditempat persembunyiaannya. Bisa saja AS menuduh kelompok Osama-lah yang menjadi biang kerok peristiwa 11 Sepetember 2002, namun sudah lebih setahun siapa yang berada dibalik peristiwa itu atau biang-kerok yang sebenarnya belum terungkap.
Demikian juga yang terjadi di Irak dengan Saddam Hussein. Kepemimpinan dan karisma Saddam tetap memicu perlawanan, meskipun kedua putranya Oday dan Obay meninggal ketika diserbu serdadu AS, Saddam dengan tenang mengatakan keduanya mati syahid dalam membela negaranya. Mati syahid kedua putra Saddam ini menjadi pemicu bagi berlanjutnya perjuangan pendukung Saddam Hussein, yang pada hakikatnya sulit untuk dilumpuhkan.
Kolumnis kondang Amir Thahiri di harian Asharq Al-Awsat (14/12/2003) menulis antara lain, bahwa pengamat Arab mulai dari Marakesh di Marokko sampai ke Muskat di Oman, Cairo dan Damaskus, sependapat bahwa sulit menyatakan bahwa pria ini (maksudnya Saddam Hussein) tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan apapun selama ini tanpa adanya dukungan dan deal dan pengibulan dari negara tertentu. Ini adalah sebuah permainan. (Lihat samping !)